Yang kita lakukan ini adalah dialog dari hati ke hati. Cara hati mengungkapkan dan mendengarkan sesuatu itu macam-macam. Terkadang menggunakan mulut dan memakai kata-kata, di saat lain cukup dengan raut muka dan sorot mata, atau bahkan ungkapan hati cukup dengan bisu dan sunyi: hati lain sudah langsung menangkapnya.
Ungkapan hati yang sunyi di antara kita tidak bisa dihalangi oleh apapun. Ungkapan melalui sorot mata dan raut muka memerlukan pertemuan langsung atau melalui kamera. Tapi yang punya kamera tidak mungkin menyorot tampang saya kalau hanya membisu dan bengong. Jadi harus menggunakan mulut dan kata-kata. Tapi penggunaan mulut dan kata-kata bisa terhalang oleh tembok teknologi, tembok finansial, tembok rasa takut, dan terutama tembok kekuasaan.
Jadi kalau ungkapan hati saya tidak bisa sampai kepada Anda melalui kamera dan kata-kata, saya yakin hati Anda yang bisu sesungguhnya tetap bertegur sapa dengan ungkapan hati saya melalui kesunyian yang tanpa kamera dan media apapun.
(Emha Ainun Nadjib/Seri PadangBulan (197)/1999/PadhangmBulanNetDok)
Emas dan Tanah
6 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar