Minggu, 24 Januari 2010

Da'wah Kampus Pasca Mataram (iv-selesai)

Tema Pemikiran Yang Aneh

Para mahasiswa diijinkan untuk berbicara tentang tema-tema Islam struktural seperti ekonomi Islam, politik Islam dan sebagainya. Namun ketika pemikiran tersebut dibawa ke lapis atas, situasi jadi macet. Karena lapis elit telah terikat pada struktur dan menjadi bagian dari sistem yang mapan. Keadaan macam ini mungkin akan terulang; apabila nahasiswa nanti menjadi bagian dari lapis atas atau partner kekuasaan yang ada. Pemikiran Islamnya akan tersaring nenuju tema-tema tertentu yang tidak penting dengan keadaan ummat, seperti tema-tema : "sekularisasi, Laailaaha ullaha", "assalamu'alaikum" dan lain-lain. Tema-tema tersebut mungkin relevan jika dipaksakan. Tapi, jelas tidak urgen skala prioritasnya jadi aneh.
Saya terus terang khawatir, jangan-jangan apa yang sedang hangat diperdebatkan saat ini benar-benar tidak bisa dimengerti oleh ummat. Memang ada pakar yang dengan sombong berkata, bahwa dia sedang bicara di kalangan akademis. Namun, siapa yang bisa menghilangkan eksistensi ummat. Hal semacam ini mungkin disebabkan, karena lapis atas atau elit muslim Indonesia secara relatif telah menjadi bagian dari kekuasaan yang besar.
Sesungguhnya mahasiswa dapat menjadi penjelajah untuk menghubungkan lapis atas dengan lapis bawah.
Mahasiswa diharapkan mampu mengisi kekosongan dengan menjelaskan maksud kelompok elit kepada ummat. Dan pada saat yang sama menyampaikan aspirasi urnmat kepada lapis atas. Jika saling pengertian dan pemahaman telah terjalin, maka kita akan mampu mendorong ummat ke arah tujuan yang dikehendaki bersama.
(SELESAI)

Surabaya, 28 Januari 1988
Ceramah di Forum Silaturahmi Lembaga Da'wah Kampus se-Jawa. Di masjid Universitas Airlangga Surabaya.
(Emha Ainun Nadjib/ "Nasionalisme Muhammad" - Islam Menyongsong Masa Depan / Sipress / 1995 / PadhangmBulanNetDok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar