Minggu, 06 September 2009

MENCIUM TANGAN IBU

Tidak ada kebahagiaan dan kekayaan yang melebihi saat-saat kita mencium tangan Ibunda kita dan menangis tersengguk-sengguk di pangkuan beliau.

Mudik adalah juga peristiwa tangis gembira di pangkuan Ibunda sejarah hidup kita, yakni kampung halaman dan sanak keluarga.

Kemudian kampung dan keluarga paling dini dan sejati dari kehidupan kita adalah hakekat dan kehendak penciptaan Allah atas seluruh alam, atas kita semua makhluk hidup, serta atas firman-firmanNya. Maka kalau puasa Ramadhan memang telah kita lalui sebagai perjalanan badan, perjalanan batin, perjalanan mental dan moral vertikal -- insyaallah kehadiran kita pada hari idul fitri adalah peristiwa menguakkan pintu rohani di dinding rumah Allah itu sendiri.
(Emha Ainun Nadjib/Seri PadangBulan (181)/PadhangmBulanNetDok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar